Assalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh\
Btw , syukron telah mengunjungi blog ini.
ini adalah kisah salah seorang teman
ku yang anggap saja pad atulisan ini kunamai dia Zahra , dan alhamdulillah ia telah menyetujui kalo
aku menulis storynya dalam blog yang bisa dibilang sudah hampir non-aktif ini ;-)
Dear
reader ,sebelumnya jangan salah paham dengan tulisanku kali ini , tujuannya
tentulah bukan pamer , tapi dalam tulisan ini terdapat pesan yang ingin aku
sampaikan hehe .Okai!
So , please read~
Di malam itu nampak Zahra
termenung didepan laptopnya,satu-satunya cahaya yang meneranginya pada malam
itu , bukannya melebihkan namun pada malam itu rumah Zahra sedang mengalami
mati lampu. Nampaknya Zahra sedang sibuk menyimak suatu tulisan penting dalam
sebuah sosial media . Jari-jari Zahra tentu tak luput untuk mencari kabar dari
teman-teman seperjuangannya dulu . Tiba-tiba ia membaca sebuah postingan dan merasa
sangat rendah , ia merasa sangat tak tahu diri, merasa lebih munafik dari orang
yang termunafik didunia ini.
Yah ,
pada saat itu ia membaca tulisan tangan dari sahabatnya Diana , sekarang Diana
sudah berubah dia sudah cantik , hijab syar i , jago ngerangkai kata-kata
pula.Zahra masih ingat jelas betapa drastis perubahan yang dialami Diana jika
dibandingankan dengan Diana pada satu tahun yang lalu .
Zahra
masih ingat dengan jelas saat bertemu Diana terakhir kali , Diana masih
mengenakan jilbab (belum syar i ) , dan alhamdulillah sekarang telah syar i ,
dan Zahra yakin yang membuat Diana berubah karna Diana yang menjemput hidayah
tersebut.Zahra tersenyum jika mengingat sahabatnya itu.
Namun
di salah satu tulisan Diana , Zahra merasa benar-benar tersindir . Bukannya
sombong namun pada saat itu Zahra sudah mu-lai hijrah pula namun Zahra akui
betapa sulitnya bangun shalat subuh tepat waktu , hal itu membuatnya sadar
betapa munafiknya dirinya.
Tetesan
air matanya tak terbendung , ia terisak mengingat betapa munafiknya ia selama
ini , setelah menscroll down lebih bawah lagi Zahra menemukan sebuah tulisan
mengenai pengaplikasian surah Al-Isra mengenai hal yang mendekati zina. Ia lagi
dan lagi tertunduk mendalam jujur saja ia masih dekat dengan seseorang , namun
aku sebagai pengamat sekaligus pendengarnya mengakui kedekatan mereka bukan
kedekatan yang orang lain maksud , Zahra hanya berhubungan dalam sebuah
aplikasi dalam Handphone masa kini yang biasa di sebut “sms” itupun tidak
terbilang setiap hari , jika teringat hal itu Zahra merasa munafik sebagai
seorang yang ingin hijrah kata-nya .
Zahra
akui betapa mudahnya ia tergerogoti oleh ucapan syeitan , akui masih ingat
betapa sedihnya Zahra saat ia menceritakan betapa pedihnya saat dia harus
merasa iri kepada temannya yang lain . Zahra tak ingin merasakan penyakit hati yang
negatif ia tidak nyaman namun entah kenapa hari itu ia terus saja merasakannya
. Ia terus beristighfar saat merasakan hal itu.
Sejak
malam itu Zahra bertekad ingin berubah , berubah ke arah yang lebih baik , dan
alhamdulillah sekarang sudah menjelang
dua bulan setelah kejadian itu ia kembali mendatangi ku dan bercerita betapa
senangnya dia saat sholat isya dan subuhnya telah tepat waktu , dan katanya ia
sudah berbicara dengan orang yang sedang dekat dengannya untuk menjaga jarak.
Pada
dasarnya hidayah itu datang dari Allah SWT , namun kita tak pernah tau kesiapa
perantara itu diberikan , bisajadi dari seorang teman , sebuah tulisan atau
mungkin sebuah cobaan. Hidayah itu gak datang sendiri loh tapi hidayah itu
harus dijemput yah
.
Sekian untuk malam ini.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar