Assalamu alaikum wr wb
Udah dijawab salam nya?
SUDAH KAH ANDA MELIHAT CERMIN?? Pertanyaan itu terkadang selalu ingin aku lemparkan kepada setiap orang di dunia ini yang senantiasa "care" dengan kehidupan orang lain,ini itu mereka urusi,sedangkan hidup mereka sendiri?jauh lebih berantakan..
Terkadang kita senantiasa menasehati orang lain mengenai ini dan itu ,namun secara tidak sadar kita telah terkesan sangat "Wah" dihadapan mereka,Sayang kita sering lupa,sebelum kita menasehati orang lain harusnya kita juga merealisasikan nasehat itu dulu ke kehidupan kita sendiri.
Terkadang kita terlalu sok tau mengatai orang lain "Bureng(Buru Rangkin) , jujur saja di kurikulum yang seperti sekarang, apa wajar seseorang yang mencari pendidikan tidak berusaha menuntut ilmu? apa salah kalau salah seorang diantara kita mencoba untuk menonjol daripada orang lain? Sayang kita terlalu sibuk dengan kehidupan orang lain,mencap orang segala macam,tanpa pernah
look a mirror.
Terkadang kita selalu ingin tak menangis depan orang lain,namun sayang air mata keluar tanpa permisi,saat perasaan mulai tidak enak,dada mulai sesak,air mata itu mulai membasahi kulit pipi setiap orang..
Terkadang kita memberikan instruksi ini itu ke orang lain,namun nyatanya kita sendiri tidak melakukannya,bagaimana orang lain menajdikan kita pedoman,kalo kita sendiri tak pernah berusaha melakukan hal yang kita intruksikan?
Terkadang kita terlalu sombong saat menyisakan makanan dalam sebuah piring,saat membuang potongan roti,tanpa kita ketahui orang lain diluar sana ada yang sangat bahagia saat mendapatkan sarapan pagi meskipun itu hanya berupa roti yang mulai
membusuk.
Terkadang kita terlalu banyak mengeluh saat mendapatkan masalah kecil,sedangkan di lampu merah sana terdapat seorang anak yang menggendong adiknya,rela kepanasan demi untuk mendapatkan rupiah dari pengendara motor ataupun mobil,bukankah itu termasuk masalah berat?saat kita usia kuranglebih 3 tahun,kita semua dimana?kita di manja disebuh rumah yang biasa kita sebut istana,sedangkan mereka?usia 3 tahun mereka sudah harus mengais rejeki meskipun harus mengorbankan waktu dan tenaga mereka.
Terkadang kita terlalu sibuk berkomunikasi dengan orang lain sebutlah mereka sahabat / seorang pacar , tanpa kita sadari orang paling dekat(KELUARGA) dengan kita sendiri jarang kita ajak komunikasi apalagi untuk sekedar bercanda..
Terkadang kita terlalu sibuk menangisi pintu yang telah tertutup,sehingga secara tidak langsung kita telah mengabaikan pintu lain yang masih terbuka..
Terkadang kita terlalu sibuk untuk perkerjaan duniawi kita mencari rejeki sana sini,sehingga secara tidak sadar melupakan kewajibannya sebagai sosok seorang Muslim,bukankah kita di dunia ini hanya sementara?? bukankah saat kita wafat kita hanya membawa sebuah kain kafan?Bukankah yang Allah lihat saat di akhirat adalah pahala?
