Sabtu, 24 November 2012

Demokrasi Terpemimpin


Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno :
  1. Dari segi keamanan sosial : Banyaknya gerakan saparatis  pada masa demokrasi liberal menyebabkan ketidakstabilan negara.
  2. Dari segi perekonomian  : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
  3. Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950
Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh anjuran Soekarno agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1950. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituantes. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan  pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Hasil pemungutan suara menunjukan bahwa :
  • 269 orang setuju untuk kembali ke UUD 1945
  • 119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945 tidak dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950.
Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang disebut  Dekrit Presiden 5 Juli 1959 berisi  : 
-Tidak berlaku kembali UUDS 1950
- Berlakunya kembali UUD 1945 
-Dibubarkannya konstituante
- Pembentukan MPRS dan DPAS

Demokrasi Terpemimpin itu sama dengan demokrasi terkelola : dimana pada masa itu partai-partai politik selalu bertentangan dan masing-masing mementingkan diri sendiri,oleh sebab itu Soekarno menganggap bahwa parpol yang ada belum dewasa untuk demokrasi , oleh sebab itu harus dipimpin.                                         

Serangan Umum 1 Maret


Salah satu penggalan penting pejuangan bangsa Indonesia dlam mengahdapi agresi militer belanda 2 adalah peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.Aksi serangan yang dilancarkan TNI dan rakyat (yang pada waktu itu disebut Republikein) berawal dari keinginan menepis anggapan dunia internasional yang menyatakan bahwa pemerintahan RI sudah tidak ada,sebulan setelah belanda melakukan agresi militer kedua,tentara republik berhasil membenahi pasukan diberbagai sektor pertempuran.Mulai saat itu tentara republik dapat melancarkan pukulanterhadap Belanda,Sasaran utama penyerangan pasukan republik adalah garis2 komunikasi belanda,sepeti memutuskan kawat-kawat telepon,merusak jalan kereta api,dan menyerang konvoi belanda.Daalam perjuangan itu peranan para lurah tidak kalah penting.Mereka ikut menyampaikan berita-berita ,memberantas mata-mata musuh dan berusaha menyesatkan musuh.aktivitas seperti itu telah menghindarkan kekuatan TNI dari rencana serangan dan penghancuran oleh pihak musuh.
Menghadapi hal itu Belanda terpaksa memperbanyak pos-pos disepanjang jalan –jalan besar yang menghubungkan antar kota yang didudukinya.Kekuatan pasukan Belanda kemudian menjadi terpencar pada ribuan pos diseluruh daerah medan gerilya.setelah pasukan belanda terpencar keluar kota,tentara republik mylai mengadakan penyerangan terhadap kota-kota.
Puncak serangan pasukan TNI dilaksanakan pada 1 Maret 1949 yang terkenal dengan sebutan serangan Umum.Inisiatin serangan itu bermula dari Sri Sulta Hamengkubowono 1X yang mendengar kabar berita dari radio (Voice of America , BBCC, dan ABC) BAHWA FORUM Dewan Keamanan PBB akan membicarakan masalah Indonesia pada bulan Maret 1949.Atas dasar tu ia berpendapat bahwa pihak RI perlu membuat kejuatan yang mampu membuka pandangan dunia terhadap perjuangan bangsa-bangsa Indonesia.Oleh karena itu,Sri Sultan mengirimkan surat kepada Panglima Besar Soedirman meminta izin agar diadakan serangan umum.Sebagai balasannya,Panglima Besar Soedirman mengatakan agar Sri Sultan berhubungan langsung dengan Letkol Soeharto(Komandan Brigade 10 daerah Perlawanan (Wehrkreise) 111 di Yogyakarta).Kedua tokoh itu sepakat menyusun rencana serangan umum atas kedudukan belanda di yogyakarta yang pasa saat itu beerada dibawah pimpinan Kolonel Van Langen.
-Tujuan Serangan Umum 1 Maret :
a.Menunjukkan kepada Dunia internasional bahwa pemerintah RI dan TNI masih ada
b.Mendukung perjuangan diplomasi pemerintah RI di forum PBB.
c.Mendorong terjadinya perubahan sikap Amerika yang berbalik menekan Belanda agar melakukan perundingan dengan pihak RI.
d.Meningkatkan moral rakyat dan TNI yang sedang bergerilya
e.Mematahkan moral dan semangat pasukan Belanda di wilayah Indonesia.
Dalam rangka mempermudah koordinasi penyerangan ,wilayah serangan dibagi dalam 5sektor , yaitu sebagai berikut :
-Sektor Barat dipimpin Oleh Letkol Ventje Sumual
-Sektor selaatan dan timur dipimpin oleh Mayor Sarjono
-Sektor Utara dipimpin oleh Mayor Kusno
-Sektor kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Marsudi.
Serangan umum dilancarkan pada pukul 06.00 bersamaan dengan dibunyikannya sirene sebagai pertanda jam malam berakhir.belanda terkejut dan kewalahan menghadapi serangan mendadak di pagi hari itu.Mereka tidak sempat melakukan koordinasi yang baik.Apalagi alat komunikasi telah banyak disabot oleh pihak Republik.Dalam waktu singkat tentara republik berhasil memukul semua posisi militer Belanda.Selaam 6jam Yogyakara dikuasai tentara Republik.
-Alasan Yogyakarta dijadikan sebagai sasaran serangan umum :
a.Dikota jogja banyak duta besar asing dan terdapat wakil-wakil KTN
b.Banyak wartawan asing
c.Kota Jogja masuk daerah Wherekreise,sehingga memudahkan koordinasi.
Keesokan harinya,peristiwa serangan umum 1maret 1949 ini dilaporkan oleh R.Sumardi ke Pemerintah PDRI di Bukittinggi melalui radiogram.Berita itu kemudia disampaikan kepada A.A.Maramis ,diplomasi RI di New Delhi,Indiaa, dan L.N. Palar,diplomat RI di New York,Amerika Serikat.Peristiwa serangan ini pun disiarkan pula keluar negri melalui pemancar radio di Wonosobo.Meskipun pemancar radio memang berhasil dirusak Belanda,tetapi berita serangan itu sudah terlanjur disebarluaskan keluar negri.
Serangan Umum 1Maret 1949 memiliki arti penting bagi pejuangan mempertahankan kedaulatan RI.Meskipun serangan itu hanya mampu menguasai Yogyakarta sekitar enam jam,namun memiliki dampak cukup besar..


Alasan Indonesia Memilih Australia dalam KTN


Haloooooooooooo bloggerr hari ini postingannya maaf yah pendek banget, soalnya gaada dibuku dan kaayaknyaa tuh gaada di Internet jugaa, penjelasan ini tuh aku daapat daari guru sejarah akuu, dianya dapat dari dosen pas masih kuliah pada tahun 1995, beuuuuuh waktu itu aku belum lahir malah.Pokoknya beruntung deeh akuu bisa nemu jawaban dari dosen,dosen? Berarti mahasiswa dong yah? Haha kelas aku emang beda tipis sama anak kuliahan,pelajarannya tingkat tinggi brohh J… okee mulai yaahhhhh…
ALASAN INDONESIA MEMILIH AUSTRALIA DALAM KTN yaitu karena waktu itu hubungan Indonesia dan Australia sangantlah dekatt.Ex digulis (mantan pejuang yang pernah dibuang di Boven Digul IRIAN BARAT) bekerja sama dengan partai buruh di Australia dan memenangkan Pemilu.Oleh karena itu saat di tanya  oleh KTN Indonesia memilih negara apa untuk membantunya. Indonesia dengan fasih dan oenuh percyaa diri menyebut Australia..



Agresi Militer Belanda 2


Agresi Militer Belanda 2 (19 Desember-28 January 1949)
Pasca agresi militer 1 kembali pihak RI dan Belanda berunding diatas kapal USS Renville dengan pengawasan misi PBB Komisi Tiga Negara (KTN) pada 17 january 1948.Atas dasar kesepakatan yang dicapai dalam persetujuan Renville tentara republik terpaksa harus mengosongkan daerah gerilya yang begitu luas,terutama di Jawa Barat dan Jawa Timur.Anggota divisi Siliwagi daan divisi Brawijaya dihijrahkan ke yogyakarta .Mereka jadi berada dibelakang garis demarkasi belanda.Hilangnya daerah –daerah kantong gerilya ,jelas menguntungkan pihak Belanda.
Hijrahnya pasukan Republik ke Yogyakarta menimbulkan kekecewaan dari kalangan pemimpin TNI,bahkan ada yang meminta berhenti sebagai ungkapan protes.Letjen Oerip Soeharto Soemohardjo dan Mayjen.Didi Kartasasmita menentang keras pelaksanaan hijrah tersebut.Hal itu berujung dengan pengunduran diri Letjen Oerip Soemohardjo dari jabatannya.Dengan demikian timbullah restrukturisasi dikalangan TNI.
Didalam tubuh pemerintahan RI sendiri terjadi kegoncangan dengan bergantinya Kabinet Amir Syarifuddin kepada kabinet Hatta.Pergantian ini membuat frustasi Amir Syarifuddin terhadap pemerintahan.Sebagai ungkapan kekecewaan ,ia bersama kawan-kawannya membentuk Front Demokrasi Rakyat(FDR) yang menempatkan diri sebagai oposisi pemerintahan.Pada puncaknya kelompok ini melakukan penghianatan terhadap RI pada 18 september 1948 yang terkenal sebagai Pemberontakan PKI di Madiun.
Dalam situasi seperti itu , Belanda kembali mengingkari janjinya.Pada 19 Desember 1948 Belanda dibawah koordinasi Dr.Bell melancarkan agresi militer kedua.Dengan pasukan lintas udara yang dimilikinya,Belanda terlebih dahulu menyerang Pangkalan Udara Maguwo.Setelah Maguwo dikuasai ,sasaran beralih langsung ke Ibu kota RI di Yogyakarta.Pesawat-pesawat terbang belanda segera menghujani jalan,jembatan,dan barak-barak militer dengan bom dan roket.
Dalam serangan itu Belanda berhasil menawan presiden,wakil presiden,dan beberapa pejabat tinggi lainnya.Presiden Soekarno diterbangkan ke Prapat (Dekat Danau Toba) dan kemudian ke Bangka.Wakil presiden Hatta langsung ditawan di Bangka.Setekah itu Belanda menyiarkan berita keseluruh dunia yang menyatakan bahwa RI sudah tidak ada  dan perlawanan TNI sama sekali tidak berarti.Propaganda semacam ini jelas menyudutkan kedudukan RI di mata dunia Internasional.
Kendati demikian,sebelum para pemimpin republik ditawan,Presiden Soekarno masih semoat memimpin sidang kabinet secara singkat.Hasil sidang kabinet tersebut yakni sebagai berikut :
a.Pemerintahan Republik Indonesia memberikan mandat melalu radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr.Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia(PDRI) dibukittinggi,Sumatra.
b.Presiden dan Wapres tetap tinggal didalam kota agar tetap dekat dengan KTN dengan resiko ditawan Belanda.
c.Pemimpin TNI akan menyingkir keluar kota untuk melaksanakan perang gerilya dengan membentuk wilayah komando di Jawa dan Sumatra.
Agresi Militer Belanda 2 ini mengundang reaksi dan kecaman dari dunia internasional.Belanda dinilai selalu mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia.Belanda pun dianggap tidak menghormati setiap persetujuan yang dibuatnya.Oleh karena itu,Dewan Keamanan PBB mulai membicarakan agresi Belanda yang kedua ini.Dalam pertemuan tanggal 28 January 1949,Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang memerintahkan penghentian semua operasi militer Belanda dan penghentian semua aktivitas gerilya tentara Republik.
Selain mendapat tekanan dari DK PBB, aksi militer Belanda kedua ini ternyata tidak didukung oleh negara boneka buatannya sendiri.Negara Indonesia Timur dan Negara Pasundah mencela serta memprotes Agresi militer kedua ini.Demikian juga Amerika Serikat yang secara positif telah mengubah pandangan atas Indonesia,segera memberikan tekanan politik kepada Belanda.AS mengancam tidak akan memberikan bantuan dana dari program Marshall Plan kepada Belanda.
Akibat terus menerus mendapatkan tekanan politik dari dunia internasional dan semakin besarnya kemampuan pasukan Republik melancarkan serangn gerilya,akhirnya Belanda menerima resoulusi DK PBB.Resoulusi DK PBB itu telah mengakhiri aksi Belanda dalam agresi militer keduanya.

Perang Gerilya


Secara resmi pasukan sekutu untuk pertama kalinya mendarat di Indonesia pada 29 september1945.Sebulan berikutnya, tentara-tentara Belanda memasuki Indonesia dengan sasaran pertama Pulau We di ujung utara Pulau Sumatra.Kedatangan sekutu yang semula disambut dengan sikap terbuka oleh pihak Indonesia,akhirnya dicurigai dan kemudian dimusuhi.Hal ini disebabkan sekutu ternyata mendukung Belanda untuk menguasai kembali Indonesia.Sikap permusuhanitu semakin menguat manakalah Sekutu dan Belanda melakukan provokasi atau teror terhadap para pemimpinbangsa dan rakyat Indonesia.Selanjutnya,kedua pihak terlibat pertempuran diberbagai daerah Indonesia seperti di Surabaya,Bandung dan Medan.
Pihak sekutu lambat laun menyadari bahwa pertempuran dengan bangsa Indonesia tidak menghasilkan apa-apa.Oleh karena itu sekutu mengajak Belanda mengakhiri perang dan melakukan perundingan gencatan senjata.Remcana penghentian permusuhan tercaoai setelah sekutu,Belanda dan Indonesia melakukan perundingan di Linggarjati paada 10-05 November 1946.
Dugaan para pemimpin bangsa ternyata benar.pada 21 juli 1947 Belanda melancarkan agresi militer pertama ke daerah-daerah republik di Sumatra dan Jawa.Serangan gencar Belanda membuat pasukan republik menjadi terpencar-pencar tanpa koordinasi.ditambah lagi persenjataan tentara republik terlalu ringan untuk menghadapi persenjataan dan aparat tempur Belanda.Dalam kondisi seperti itu,para pemimpin tentara republik memilik taktik gerilya dalam upaya memenangkan.Perang gerilya adalah tekhnik mengepung secaratidak terlihat (infisibble).Perang gerilya merupakan bentuk perang yang tidak terikat secara resmipada ketentuan perang.Saat itu perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Sudirman.
-Perang gerilya bangsa Indonesia memiliki ciri2 sebagai berikut :
a.Menghindari perang terbuka
b.Menghantam musuh secara tiba-tiba
c.Menghilag ditengah lebatnya hutan atau kegelapan malam
d.Menyamar sebagai rakyat biasa.
Memasuki akhir tahun 1947, tentara rpiblik yang bergerilya mulai terorganisir dan memiliki komando gerilya yang dinamis.akibatnya belanda menjadi kesulitan untuuk menggempur tentara republik.setiap sasaran yang diserang belanda,banyak yang telah kosong,namun pada saat yang tidak disangka-sangka,tentara republik menyerang kedudukan Belandadengan cepat.Saat Belanda kembali menggencarkan serangan , kubu-kubu tentara republik telah kosong.Dengan demikian,Belanda hanya menguasai kota-kota besar dan jalan raya.
Panglima jederal sudirman terus melakukan gerilya,setelah keluar dari daerah gunung kidul mereka mulai memasuki wilayah Kpresidenan Surakarta.Gerilya terus dilakukan di Madiun ,ponorogo,Trenggalek,Kediri.Selanjutnya para gerilyawan mengitari Gunung liman dan gunung wilis,kembali ke trenggalek.Gerilya kearah barat melalui wilayah jawa bagian selatan.tempat-tempat yang dilalui jendral sudirman dan rombongan gerilya ini dikenal dengan Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.