Sabtu, 10 Oktober 2015

karna sebuah postingan.-.


Assalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh\

Btw , syukron telah mengunjungi blog ini.

ini adalah kisah salah seorang teman ku yang anggap saja pad atulisan ini kunamai dia Zahra  , dan alhamdulillah ia telah menyetujui kalo aku menulis storynya dalam blog yang bisa dibilang sudah hampir non-aktif ini ;-)
                Dear reader ,sebelumnya jangan salah paham dengan tulisanku kali ini , tujuannya tentulah bukan pamer , tapi dalam tulisan ini terdapat pesan yang ingin aku sampaikan hehe .Okai!
So , please read~
Di malam itu nampak Zahra termenung didepan laptopnya,satu-satunya cahaya yang meneranginya pada malam itu , bukannya melebihkan namun pada malam itu rumah Zahra sedang mengalami mati lampu. Nampaknya Zahra sedang sibuk menyimak suatu tulisan penting dalam sebuah sosial media . Jari-jari Zahra tentu tak luput untuk mencari kabar dari teman-teman seperjuangannya dulu . Tiba-tiba ia membaca sebuah postingan dan merasa sangat rendah , ia merasa sangat tak tahu diri, merasa lebih munafik dari orang yang termunafik  didunia ini.
                Yah , pada saat itu ia membaca tulisan tangan dari sahabatnya Diana , sekarang Diana sudah berubah dia sudah cantik , hijab syar i , jago ngerangkai kata-kata pula.Zahra masih ingat jelas betapa drastis perubahan yang dialami Diana jika dibandingankan dengan Diana pada satu tahun yang lalu .
                Zahra masih ingat dengan jelas saat bertemu Diana terakhir kali , Diana masih mengenakan jilbab (belum syar i ) , dan alhamdulillah sekarang telah syar i , dan Zahra yakin yang membuat Diana berubah karna Diana yang menjemput hidayah tersebut.Zahra tersenyum jika mengingat sahabatnya itu.
                Namun di salah satu tulisan Diana , Zahra merasa benar-benar tersindir . Bukannya sombong namun pada saat itu Zahra sudah mu-lai hijrah pula namun Zahra akui betapa sulitnya bangun shalat subuh tepat waktu , hal itu membuatnya sadar betapa munafiknya dirinya.
                Tetesan air matanya tak terbendung , ia terisak mengingat betapa munafiknya ia selama ini , setelah menscroll down lebih bawah lagi Zahra menemukan sebuah tulisan mengenai pengaplikasian surah Al-Isra mengenai hal yang mendekati zina. Ia lagi dan lagi tertunduk mendalam jujur saja ia masih dekat dengan seseorang , namun aku sebagai pengamat sekaligus pendengarnya mengakui kedekatan mereka bukan kedekatan yang orang lain maksud , Zahra hanya berhubungan dalam sebuah aplikasi dalam Handphone masa kini yang biasa di sebut “sms” itupun tidak terbilang setiap hari , jika teringat hal itu Zahra merasa munafik sebagai seorang yang ingin hijrah kata-nya .
                Zahra akui betapa mudahnya ia tergerogoti oleh ucapan syeitan , akui masih ingat betapa sedihnya Zahra saat ia menceritakan betapa pedihnya saat dia harus merasa iri kepada temannya yang lain . Zahra tak ingin merasakan penyakit hati yang negatif ia tidak nyaman namun entah kenapa hari itu ia terus saja merasakannya . Ia terus beristighfar saat merasakan hal itu.
                Sejak malam itu Zahra bertekad ingin berubah , berubah ke arah yang lebih baik , dan alhamdulillah sekarang  sudah menjelang dua bulan setelah kejadian itu ia kembali mendatangi ku dan bercerita betapa senangnya dia saat sholat isya dan subuhnya telah tepat waktu , dan katanya ia sudah berbicara dengan orang yang sedang dekat dengannya untuk menjaga jarak.
 
                Pada dasarnya hidayah itu datang dari Allah SWT , namun kita tak pernah tau kesiapa perantara itu diberikan , bisajadi dari seorang teman , sebuah tulisan atau mungkin sebuah cobaan. Hidayah itu gak datang sendiri loh tapi hidayah itu harus dijemput yah

Sekian untuk malam ini.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar