Senin, 10 Desember 2012

CERPEN



                                Sesuatu Dimulai dari yang Kecil
       Sudah lama Diko berkhayal bisa mendapat peran dalam sebuah sinetron.Sampai suatu ketika paman Boyim yang merupakan penata lampu dalam sebuah rumah produksi mengajak Diko bermain dalam sinetron Bidadadari,tanpa bertanya macam-macam Diko langsung menyetujui usulan paman Boyim.Tentu saja Diko setuju karna sinetron Bidadari adalah sinetron yang paling top dikalangan anak jaman sekarang.Membayangkan dirinya akan muncul di televisi,Diko senangnya bukan main.Di sekolahnya Diko tak bisa menyembunyikan rencananya untuk bermain dalam sinetron bidadari.Mendengar Diko mau syuting ,teman-teman Diko yang usil mengolok-oloknya.’’Ha! Syuting sinetron?Jadi apa?Jadi maling yang digebukin?’’ ejek Anton.’’Diko syuting?Pasti jadi figuran.tak mungkin jadi pemeran utama,’’sambar Agnes sinis.Mendenngar ocehan temannya,Diko tenang saja.Bagi Diko,peran apapun yang diberikan kepadanya dia tidak peduli.Yang penting ia bisa muncul di depan layar televisi dan dilihat semua teman sekelasnya.Itu tentu akan membuat Diko bangga,apalagi dikelas Diko ada beberapa anak yang sombong.Anak yang merasa diri mereka paling hebat.Contohnya si Anton itu, yang suka memamerkan uang jajannya yang banyak,atau Agnes yang sering bepergian keluar negri dan suka memamerkan hape barunya.
        Selesai syuting,Diko pulang bersama paman Boyim dengan lesu.Diko sungguh tidak menyangka ternyata perangnya hanyalan anak yang tidak waras dan hanya beberapa kali diambil gambarnya.’’Kalau tahu perannya seperti itu Diko tidak ingin diajak paman Boyim bu,Diko nyesel gananya dulu peran apa yang akan Diko dapant’’sungut Diko.’’Lo..mendapat peran sekecil apapun,mestinya kamu bersyukur ko’’kata ayah menasehati.’’Iya ko segala sesuatu harus dimulai dari yang kecil kecil dulu, mungkin sekarang kamu jadi figuran tapi besok kamu bakal jadi pemeran utama’’ibu Diko menimpali.Diko diam saja yang dibayangkannya hanya ejekan yang bakal diterimanya dari temanteman nanti.Esok harinya paman Boyim datang menemui Diko.Ia menyerahkan sebuah amplop hasil syuting Diko kemarin.Diko tak sungguh-sunggu menerima amplop itu.Ayah dan ibu pun mencoba menjelaskan kepada Diko bahwa rezeki yang datang tak boleh ditolak.Tapi diko tetap saja kecewa.’’Mudah-mudahan masih ada peran yang lebih baik lagi nanti ko,soalnya kata sutradara acting kamu bagus ko’’kata paman Boyim.Tapi tetap saja perkataan itu belum bisa menghibur hati Diko.’’Wah,,lumayan honornya Diko!Lima puluh ribu rupiah,setengah hari syuting’’ujar ayah sambil tersenyum kepada Diko.’’Bisa untuk traktir ibu dan ayah nih….’’timpal ibu gembira.Tapi tetap saja Diko masih murung.
   Esoknya Diko terpaksa berterus terang kepada teman-teman sekelasnya,bahwa iya hanya mendapat peran sebagai anak tidak waras.Mendengar cerita Diko,langsung saja Agnes,Anton dan komplotannya mengolok-olok Diko.’’Peran orang gila? Amit-amit deehh’’sungut Agnes.’’Bisa-bisa gila beneran nanti’’timpal Anton,sambil tertawa keras.Mendengar semua itu Diko bertambah kecewa.Ia sangat menyesal telah mengikuti ajakan paman Boyim.Tapi saat iya berjalan sendirian ke kantin,beberapa temannya mengikutinya .Juga Raka sang ketua kelas.’’Diko jangan bersedih! Aku mendukung apa yang telah kamu lakukan,jangan pikirkan orang yang mengejekmu tapi pikirkanlah orang yang mendukungmu.Diko memandang Raka dan teman-teman lainnya.’’Kata papaku tidak akan ada sesuatu yang besar tanpa sesuatu yang kecil’’ujar Raka lagi.Diko masih diam.Ia teringat ucapan ibunya yang sama persis dengan kata Raka barusan.Diko juga baru sadar warung milih ayah depan rumahnya dulu hanya menjual permen dan bumbu dapur sekarang warung itu sudah menjual campuran yang lengkap.’’Jangan Cuma memikirkan anak yang sombong itu,tak ada gunanya,pendukungmu banyak kok’’Ujar Raka lagi,menyemangati.Tiba-tiba Diko tersentak.Ya! mengapa ia terlalu memikirkan ejekan Anton?mengapa dia tidak memikirkan orang yang telah mendukungnya?hmm sesuatu yang besar memang harus dimulai dari hal yang kecil.’’Ayo kalian semua ku traktir,sisa honor kemarin masih ada kok’’Ucap Diko semangat.’’Asyikkkk!’’teriak semua temannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar